Modal usaha berupa uang/aset perlu diadakan untuk menggerakan roda bisnis. Lihat saja contoh kisah pendiri Tokopedia yang pada awalnya pontang-panting mencari investor untuk mendanai bisnis e-commerce tersebut. Walaupun anda punya ide brilian, tanpa modal awal berupa uang, realitanya akan membuat bisnis anda sulit dikembangkan.
Modal awal untuk membuat usaha baru ini sumbernya bisa datang dari berbagai alternatif
Biasanya jika diharuskan memilih, akan lebih banyak pengusaha yang memilih untuk meminjam uang dari keluarga mereka sendiri atau dari teman-teman dekatnya.
Alasannya bisa jadi karena tempo pembayaran dan bunganya yang lebih fleksibel jika dibandingkan dengan pinjaman dari bank. Selain itu memulai usaha dengan modal pinjaman dari kenalan/teman dan keluarga tidak memerlukan persyaratan yang rumit.
Walaupun lebih mudah dibandingkan meminjam di bank atau institusi keuangan lainnya, anda tetap harus bertanggung jawab dan memastikan bahwa bisnis yang anda rintis berhasil sehingga anda dapat mengembalikan pinjaman tersebut tepat waktu.
Banyak pengalaman pahit yang diceritakan teman-teman saya maupun yang saya baca dari internet mengenai pertengkaran dan putusnya tali silaturahmi antar teman atau keluarga akibat meminjam uang untuk mulai usaha, beberapa bahkan ada yang sampai fatal. Jangan sampai anda mengalaminya.
Cara yang lebih aman dari meminjam semua modal awal kepada teman/saudara adalah dengan menggabungkan modal dari tabungan anda sendiri dan pinjaman dari teman/keluarga. Anda dapat lebih mudah meyakinkan mereka bahwa anda benar-benar serius dalam menjalankan bisnis yang anda rencanakan karena anda juga menaruh uang anda.
Banyak pengalaman pahit yang diceritakan teman-teman saya maupun yang saya baca dari internet mengenai pertengkaran dan putusnya tali silaturahmi antar teman atau keluarga akibat meminjam uang untuk mulai usaha, beberapa bahkan ada yang sampai fatal. Jangan sampai anda mengalaminya.
Cara yang lebih aman dari meminjam semua modal awal kepada teman/saudara adalah dengan menggabungkan modal dari tabungan anda sendiri dan pinjaman dari teman/keluarga. Anda dapat lebih mudah meyakinkan mereka bahwa anda benar-benar serius dalam menjalankan bisnis yang anda rencanakan karena anda juga menaruh uang anda.
Mulailah bisnis anda dalam skala kecil terlebih dahulu, lalu setelah berhasil, anda dapat mulai melakukan ekspansi bisnis dan mencari pinjaman yang lebih besar. Jika calon kreditur (yang meminjamkan uang) melihat kesuksesan bisnis anda (walaupun kecil), peluang anda untuk dipercaya akan semakin besar. Dari ketepatan anda membayar pinjaman itulah anda membangun kepercayaan dan kredibilitas yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Diantara banyak orang, ada juga calon pengusaha yang tidak memiliki akses pinjaman dari teman/keluarga mereka. Karena kendala tersebut, pinjaman uang dari bank/institusi keuangan lainnya biasanya akan jadi pilihan mereka.
Diantara banyak orang, ada juga calon pengusaha yang tidak memiliki akses pinjaman dari teman/keluarga mereka. Karena kendala tersebut, pinjaman uang dari bank/institusi keuangan lainnya biasanya akan jadi pilihan mereka.
Modal Usaha Dari Pinjaman Bank
Mengambil pinjaman dari bank untuk modal awal membuka usaha merupakan langkah yang memerlukan perhitungan matang.
Bukannya tanpa alasan, ketika anda mengambil pinjaman modal usaha dari bank, berarti anda harus mematuhi syarat dan ketentuan yang diajukan oleh bank tersebut.
Hal ini berarti anda memiliki kewajiban yang pasti untuk mengembalikan dana pinjaman tersebut dari usaha anda. Padahal di dalam dunia usaha, ada banyak sekali ketidakpastian yang mengintai.
Agar dana pinjaman anda dapat mengembangkan bisnis anda, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, misalnya:
– Tingkat resiko di bisnis
Sebelum memulai usaha, baik dengan modal pinjaman atau dengan modal dari kocek anda sendiri, memperhitungkan resiko yang akan terjadi pada saat bisnis berjalan merupakan hal yang wajar.
Misalnya saja jika anda berkeinginan untuk membuka usaha kuliner, maka resiko-resiko yang mungkin muncul antara lain: harga bahan makanan yang tidak stabil, kerentanan bahan baku makanan terhadap waktu (busuk/basi), faktor tenaga kerja khusus (jika anda menyajikan makanan spesial yang butuh keahlian koki tertentu), dll.
Dengan adanya gambaran mengenai resiko-resiko yang akan terjadi pada bisnis anda di masa mendatang, anda juga dapat mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasinya.
– Cara meminimalisir/mengalihkan resiko di bisnis tersebut
Setiap bisnis pasti memiliki resiko. Untuk itu manajemen yang baik diperlukan agar bisnis anda tetap dapat berjalan dengan mulus dan menghasilkan keuntungan stabil.
0 komentar:
Post a Comment